Menyusun Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Oleh : Fawaid Effendi, S.T.

Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran Didalam Kelas

PEMBELAJARAN

Lokasi : SMK Negeri 1 Kraksaan
Lingkup Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai :Meningkatkan hasil belajar pesera didik melalui Model Pembelajaran PBL (Problem Besed Learning) pada Mata Pelajaran Basis Data, materi ER-Diagram dan materi instruksi SQL (DDL. DML dan DCL)

LATAR BELAKANG (Praktik Pembelajaran)

Peserta didik kelas XI RPL belum mampu memahami bentuk diagram hubungan antar entitas (ERD) dan belum mampu mempresen- tasikan hubungan keterkaitan antar data dalam ERD.
Hal ini tampak pada kemampuan dasar peserta didik dalam pemahaman terhadap materi ERD yang masih rendah. Peserta didik kelas XI RPL belum mampu memahami kelompok perintah yang termasuk dalam DDL, DML dan DCL dalam basis data dan belum mampu membuat kelompok perintah yang termasuk dalam DDL, DML dan DCL dalam basis data.

Hal ini sangat penting untuk dibagikan karena berdasarkan Praktik Pengalaman lapangan (PPL) yang dilakukan banyak perubahan sikap pada peserta didik yang berdampak pada proses pembelajaran. Sikap yang terjadi pada peserta didik seperti :

  • Peserta didik belum aktif dalam kegiatan berdiskusi.
  • Peserta didik malu untuk menyampaikan hasil karya.
  • Peserta didik terlihat malas mengikuti kegiatan belajar.
  • Peserta didik tidak fokus mengikuti kegiatan belajar.
  • Peserta didik kurang berminat dalam literasi.

Selain itu, kurangnya penggunaan TPACK dalam kegiatan pembelajaran, kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dan kurangnya penerapan model pembelajaran inovatif dikelas dalam proses pembelajaran.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai fasilitator dalam pelaksanaan proses pembelajaran, mampu memilih model pembelajaran sesuai karakteristik materi dan karakter pesera didik dan menyelesaikan permasalahan khusus pembelajaran yang dihadapi, serta membagikan praktik baik ini kepada semua rekan sejawat.

TANTANGAN

  • Masih ada peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi
  • Penyelesaian akhir dari tugas masih didominasi oleh peserta didik yang lebih pandai.
  • Masih ada peserta didik yang belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
  • Anggapan peserta didik belajar materi ER- Diagram dan SQL pada mata pelajaran Basis Data itu terkesan sulit, sehingga membuat peserta didik ,malas dan lesu dalam menerima pelajaran.

Tantangan diatas inilah yang menyebabkan pendidik harus menyelesaikannya dengan berbagai cara, seperti menerapkan media yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik serta model pembelajaran yang mendukung.

Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah : Peserta didik kelas XI RPL, saya sendiri selaku pendidik, dan teman sejawat.

AKSI

Langkah awal yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut :
Mengidentifikasi masalah yang ada didalam kelas, diantaranya :

  • Peserta didik kurang percaya diri mengemukakan pendapat
  • Peserta didik kurang termotivasi dalam belajar (literasi)
  • Kurangnya motivasi peserta didik dalam menganalisa numerik.
  • Pendidik belum menemukan cara yang tepat untuk menyampaikan materi dan praktek pelajaran kepada pesera didik
  • Peserta didik lambat memahami materi dan praktek
  • Penggunaan HP saat KBM untuk kegiatan yang tidak berhubungan dengan pembelajaran
  • Peserta didik tidak hadir di Sekolah atau didalam kelas
  • Orang tua kurang peduli dengan pendidikan anak (peserta didik)
  • Pendidik kesulitan untuk mendampingi dan memahami karakter pesera didik
  • Kegiatan proses belajar mengajar (PBM) yg dilakukan pendidik belum sepenuhnya menggunakan model pembelajaran yang inovatif
  • Materi yang diberikan kepada pesera didik, belum sepenuhnya mengintegrasikan pembelajaran berbasis HOTS
  • Pembelajaran belum maksimal menggunakan media TIK.
  • Eksplorasi penyebab masalah berdasarkan identifikasi masalah diatas, dapat diketahui bahwa penyebab masalah :
  • Peserta didik kurang percaya diri mengemukakan pendapat karena kurangnya membaca (literasi)
  • Beberapa pesera didik merasa rendah diri
  • Peserta didik kurang terbiasa berkomentar saat diminta memberikan pendapat
  • Pendidik jarang mengajak peserta didik berdiskusi
  • Pendidik jarang membiasakan peserta didik berliterasi
  • Kurangnya motivasi pesera didik dalam menganalisa numerik
  • Pembelajaran dari pendidik kurang menyenangkan
  • Pendidik jarang menggunakan media interaktif
  • Pendidik belum melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi
  • Pendidik belum menemukan cara yang tepat untuk menyampaikan materi dan praktek pelajaran kepada peserta didik
  • Peserta didik lambat memahami materi dan praktek
  • Peserta didik kurang konsentrasi terhadap pembelajaran dikelas
  • Peserta didik senang bermain handphone saat pembelajaran
  • Peserta didik malas belajar dikelas, dll.

Berkaitan dengan model pembelajaran Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terdiri dari 5 sintaks pembelajaran yaitu:

  • Sintaks 1: Orientasi peserta didik pada masalah
  • Sintaks 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
  • Sintaks 3: Membimbing penyelidikan secara individu atau kelompok
  • Sintaks 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
  • Sintaks 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah

  • Peserta didik yang mengikuti pembelajaran
  • Pendidik yang merancang dan melaksanakan pembelajaran
  • Teman sejawat yang ikut membantu dalam mempersiapkan kondisi peserta didik.
  • Kepala sekolah yang memberikan izin untuk dapat melaksanakan praktik pembelajaran bertempat di SMK Negeri 1 Kraksaan.

REFLEKSI HASIL dan DAMPAK

Dampak penggunaan model Problem Based Learning (PBL) pada pembelajaran adalah dapat membuat pemahaman peserta didik lebih baik dan peserta didik lebih termotivasi terhadap materi ER- Diagram dan SQL mata pelajaran Basis Data. Serta meningkatnya hasil belajar pesera didik melalui model pembelajaran inovatif yang dilaksanakan.

Peserta didik bersemangat dan cepat tanggap dalam pembelajaran, karena pada saat pembelajaran peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok serta tiap kelompok diberi kesempatan untuk menjawab soal yang diberikan oleh pendidik.

Hasil yang didapatkan selama proses pembelajaran sangat efektif karena pemilihan model dan media pembelajaran sudah sesuai dengan materi pembelajaran.

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, dengan menggunakan langkah-langkah tersebut, respon dari lingkungan sekitar yaitu teman sejawat pada jurusan RPL memberikan respon sangat positif dan tertarik untuk mengadopsi keberhasilan dalam pelaksanaan aksi pada Praktik Pengalaman Lapangan.

Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses aksi adalah saya mendapatkan feedback positif dari peserta didik dan pendidik lain serta dari kepala sekolah dengan adanya model PBL dalam pembelajaran. Selain itu, semakin memahami bahwa pendidik merupakan pembelajar sepanjang hayat, yang harus terus mengembangkan diri untuk kemajuan proses pembelajaran, baik dari segi model, metode, media, sistem penilaian, dll agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia, demi semangat untuk berupaya dan berusaha mencerdaskan anak bangsa.

Download file

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *